Makalah Teori Produksi dan Kegiatan Peursahaan



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
                Di dalam memahami sifat permintaan para pembeli di pasar., teori tingkah laku konsumen memberi latar belakang yang penting. Untuk melihat seluk-beluk kegiatanperusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisisa keatas kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan di produksikan.Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untukmenghasilkan brang-barang tersebut.Dan akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkanhasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkan, untukmenentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimumkepadanya.

 1.2 Rumusan Masalah 
1.              Apa bentuk-bentuk organisasi perusahaan?
2.       Apa maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi ?
3.       Apakah fungsi produksi ?

1.3 Tujuan 
1.      Mengetahui  bentuk-bentuk organisasi perusahaan
2.              Mengetahui maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi 
3.      Mengetahui fungsi produksi 






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BENTUK- BENTUK ORGANISASI PERUSAHAAN
Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yangpokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas.

2.1.1 Perusahaan Perseorangan Perusahaan Perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiap perekonomian. Yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.

2.1.2 Perusahaan Perkongsian atau FirmaPerusahaan Perkongsian atau Firma adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota perkongsian itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalakan danmengembanngkan perusahaan yang mereka dirikan.

2.1.3 Perseroan Terbatas dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham.

2.2 BENTUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN
                Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah perusahaan yang meliputi sebagian besar perusahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan negara dan koperasi.

2.2.1 Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN. Perusahaan negara dikelola sepertiperusahaan perseroan terbatas. Perbedaanya terletak pada pemilikanperusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara dimiliki oleh pemerintah.

2.2.2 Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit.

2.3 PERUSAHAAN DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI
                Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi permintaan yang wujud di pasar, dan berbagai perbedaan tersebut tidak diperhatikan. Analisis yang dibuat tidak membedakan apakah perusahaan itu perusahaan pemerintah atau swasta dan apakah perusahaan swasta itu berbentuk perusahaan perseorangan atau perkongsian atau perseroan terbatas. Begitu pula tidak dilakukan pembedaan diantara perusahaan kecildan perusahaan raksasa dan perusahaan pertanian, industri atau perdagangan.

2.4 TUJUAN PERUSAHAAN: MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
                Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum.Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiatan perusahaan yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.

2.5 CARA MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN
                Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi,dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.

2.5.1 Fungsi Produksi
                Yang dinamakan fungsi produksi adalah hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu: tenaga kerja,tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya . Dengan demikian, didalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.

2.5.2 Peminimuman Biaya Produksi
                Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan :
(i)                                    besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan 
(ii)               besarnya pertambahan hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.

2.6 JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG
                Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori konomi jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu: jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Analisis ke atas kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan didalam jangka pendek apabila sebagian dari factor produksi dianggap tetap jumlahnya. Di dalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yangdianggap tetap tersebut.Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami penambahan.Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap factor produksi dapat ditambah jummlahnya kalau memang hal tersebut yang berlaku di pasar.

2.7 FIRMA DAN INDUSTRI
                Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat. Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau saat bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.

2.8 FUNGSI PRODUKSI
                Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output. Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu seperti berikut:
Q = f (K, L, R, T)
Dimana ;
K adalah jumlah stok modal
L adalah jumlah tenaga kerja dan ini meliputi berbagai jenis tenaga dan keahlian kewirausahaan, R adalah kekayaan alam
T adalah tingkat teknologi yang digunakan
Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan  oleh berbagai jenis faktor-faktor produksi tersebut

Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisanya kepada dua pendekatan berikut:
                2.8.1 Teori produksi dengan satu faktor berubah
                Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat pada produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.

HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG
                Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambahr sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyakpertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilainegative. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan  pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun. Dengan demikian pada hakikat nya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
                Tahap Pertama                 : Produksi total mengalami pertambahan yang semakincepat
                Tahap Kedua                    : Produksi total pertambahan nya semakin lambat
                Tahap Ketiga                     : Produksi total semakin lama semakin berkurang


               
                Dalam Tabel. 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakincepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.
                Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya. Dalam analisis ekonomi keadaaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Dan dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal pada tahap pertama menggambarkan keadaan tersebut. 
            Apabila tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5dan selanjutnya sampai ke 7, produksi total tetap bertambah; tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Maka dalam keadaan ini produksi mencapai tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Maksudnya, setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumnya.
                Pada tahap ke tiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. Pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah-dari 8pekerja menjadi 9 pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi total berkuranglebihh lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal
                a) Kolom (4) menunjukkan nilai Produksi Marjinal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja, ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
             b) Besarnya produksi rata-rata yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja, ditunjukkan dalam kolom (5). Apabila profuksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan npersamaan berikut.





Kurva Produksi Total, Produksi Rata-Rata dan Produksi Marjinal

2.8.2 Teori produksi dengan dua faktor berubah
                Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlah nya . Misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat ditukar-tukarkan penggunaannya; Yaitu Tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang  bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usaha nya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukan.

                2.8.2.1 Kurva Produksi Lama ( Isoquant )
            Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksi barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan. Dalam tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.TABEL 9.2Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi

            Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut.
            Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal.
            Gabungan C menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 3 tenaga kerja dan 2 unit modal.
            Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.


 GAMBAR 9.2Kurva Produksi Sama

            Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenagakerja dan modal yang terdapat dalam tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
            Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi terebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga kurva-kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000unit, dan 4000 unit ( semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva,semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya

            2.8.2.2 Garis Biaya Sama ( Isocost)
            Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost.Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk menentukan garis biaya sama data berikut diperlukan :
            - Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
            - Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktorproduksi.

GAMBAR 9.3Garis Biaya Sama
           
            Berdasarkan contoh yang dibuat diatas misalkan upah tenagakerja adalah Rp. 10.000 dan biaya modal per unit dan biaya modal per unit adalah Rp. 20.000; sedangkan jumlah uang yang tersedia Rp. 80.000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan -gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat  diperoleh dengan menggunakan Rp. 80.000 apabila upah tenagakerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal” saja akan memperoleh 80.000/20.000 = 4 unit, dan kalua digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80.000/10.000 = 8 unit. 

            Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp. 80.000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, dan TC3.Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100.000, Rp. 120.000, dan Rp. 140.000.

            2.8.2.3 Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

GAMBAR 9.4Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

            Dalam Gambar 9.4 serentak ditunjukkan kurva produksi sama garis biaya sama. Dengan penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-hal berikut:
            1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi ?
            2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya ?

Memaksimumkan Produksi
            Dalam persoalan yang dinyatakan No. 1 dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp. 15.000,upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000, dan biaya yang disediakan produsen adalah Rp. 300.000. Dengan uang sebanyak Rp.300.000 produsen dapat – sekiranya iya membeli satu jenis factor produksi saja-memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja.Garis biaya TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan menghasilkan produksi yang paling maksimum ? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E.
            Dari kelima titik ini titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.300.000. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.


Meminimumkan Produksi
            Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam No. 2, perlu dibuat pemisahan mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500unit. Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q,R, dan P.        Titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama ( yang menyinggung kurva produksi samaIQ ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unitmodal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 210.000.






















 CONTOH KASUS (Terbit Rabu, 25 April 2018 / 20:17 WIB)
            KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Selasa malam, Freeport McMoRan.inc (FCX) atau induk usaha PT Freeport Indonesia mengumumkan kinerja operasional perusahaan tambangnya yang telah dibukukan pada kuartal I-2018.
            Menurut catatan itu, produksi emas FCX pada kuartal I-2018 naik 150% mencapai 599.000 ounce dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang hanya mencapai 239.000 ounce. Selain produksi, penjualan juga meningkat lebih dari 235% menjadi 610.000 ounce dari 182.000 ounce. FCX menjual produksi emas dengan rata-rata harga US$ 1.312 per ounce di kuartal I-2018 atau lebih tinggi dibandingkan US$ 1.229 per ounce di periode yang sama tahun 2017.
            Selain peningkatan penjualan pada emas, Freeport juga mencatatkan penjualan tembaga sebanyak 993 juta pon, naik 22,7% dibandingkan 809 juta pon yang terjual di periode Januari-Maret tahun lalu. Produksi tembaga juga naik dari 851 juta pon menjadi 952 juta pon di kuartal I-2018. Sementara, rata-rata harga tembaga yang dijual Freeport di periode tersebut US$ 3,11 per pon atau naik 16,5% dibandingkan US$ 2,67 per pon di kuartal I-2017. Dengan begitu, pada Kuartal I 2018 ini, FCX mencatatkan laba bersih US$ 692 juta atau naik 203% dari capaian periode yang sama tahun 2017 yang hanya sekitar US$ 228 juta. Sehingga, pendapatan  perusahaan juga melonjak 45,8% menjadi US$ 4,87 miliar dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 3,34 miliar.









BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Ø  Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum, yaituPerusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian (Firma) dan PerseroanTerbatas (PT), dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yangmendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain organisasi perusahaan, diantaranya :Perusahaan Milik Negara /BUMN dan Perusahaan Koperasi

Ø  Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yangmaksimum” dengan menggunakan faktor -faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.

Ø  Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikir oleh produsen yaitu : fungsi produksi, dan peminimuman biaya produksi.

3.2 SARAN
            Dalam makalah ini masih perlu perbaikan dan dibutuhkan referensi lain untuk mendukung materi materi yang di bahas di dalamnya. Adapun saran dan kritik dapat di ajukan demi perkembangan makalah ke depan.







DAFTAR PUSTAKA

            Sukirno, Sadono. 2005. MikroEkonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta. Rajawali Pers.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Segmentasi, Targeting, Positioning (STP)

Makalah Teori Biaya Produksi

Makalah Komunikasi Bisnis