Makalah Metode Penugasan Jhonson

METODE PENUGASAN JHONSON

Dosen Pengampu :
Ahmad Efendi, S. E, M. M.
Manajemen A Semester V
NIM
NAMA ANGGOTA KELOMPOK III RISET OPERASIONAL
90200117 021
RIRIN ASTIA NINGSIH
90200117 028
FADHILA SILDANO
90200117 035
YUSRIANI
90200117 037
RINA HAFSARI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh
            Alhamdulillahhirabbil ‘alamin, puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini demi memenuhi tugas dari mata kuliah Riset Operasional.
            Makalah ini menggunakan bahasa yang mudah dimengerti untuk para pembacanya insya Allah. Terima kasih penulis ucapkan kepada Allah SWT., orangtua, dosen Mata Kuliah Riset Operasional ini, serta teman mahasiswa yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan motivasi bahkan membantu dalam pengembangan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa di dalamnya masih banyak kekurangan, dan mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan agar lebih baik dan dapat bermanfaat.
            Akhir kata kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penyempurnaan makalah ini semoga dapat memberikan manfaat dan menjadi amal ibadah kita, aamiin.
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh

                                                                                    Makassar, 29 Oktober 2019
                                                                                                           
                                                                                                                                                                                                                                          Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………….
i
Kata Pengantar……………………………………………………
ii
Daftar Isi……………………………….…………………………
iii
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………...………………………………………….
4
Rumusan Masalah………………………………………………...
5
Tujuan Penulisan………………………………………………….
5
BAB II PEMBAHASAN

Penugasan.......................................................................................
5
Metode Penugasan Jhonson............................................................
5
Prosedur  Penyelesaian Dengan Aturan Jhonson............................
6
BAB III PENUTUP

Kesimpulan………………………………………………………..
9
Saran………………………………………………………………
9
Daftar Pustaka








BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
            Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi pasti melaksanakan program peningkatan produktivitas. Dalam melaksanakan aktivitasnya perusahaan harus melakukan penjadwalan mesin produksi yang baik. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan job order dituntut untuk selalu dapat memenuhi permintaan konsumen pada waktu yang telah disepakati. Namun banyaknya jenis produk yang dipesan oleh para konsumen dapat selesai dalam waktu yang bersamaan seringkali membuat kesulitan pihak perusahaan dalam melakukan penjadwalan terhadap prioritas jenis produk yang harus diproduksi terlebih dahulu. Selama ini produk- produk yang dipesan oleh konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas namun membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga tidakjarang terjadi keterlambatan.
            Masalah penjadwalan (scheduling) merupakan masalah utama dalam penugasan pekerjaan (job assignment) penjadwalan optimal menunjukan adanya jumlah waktu terbuang atau menganggur (idle-time) yang minimal, dari tenaga kerja atau mesin yang digunakan untuk memproses atau pengerjaan terhadap berbagai pekerjaan tersebut. Salah satu metode penugasan (assignment method)  yang dapat digunakan untuk menentukan penjadwalan penugasan pekerjaaan adalah dengan aturan Johnson.
B.    RUMUSAN MASALAH
1.     Apa tujuan penugasan menurut Jhonson?
2.     Bagaimana prosedur penyelesaian dengan aturan Jhonson?

C.   TUJUAN
1.     Mengetahui tujuan penugasan menurut Jhonson.
2.     Mengetahui prosedur penyelasaian dengan aturan Jhonson.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENUGASAN
 Manajemen produksi sering menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan alokasi optimal dari berbagai sumber daya yang produktif, terutama tenaga kerja atau personalia, yang mempunyai tingkat efisiensi berbeda-beda untuk pekerjaan yang berbeda pula. Masalah ini disebut Masalah Penugasan(Assigment Problem), yang merupakan suatu kasus khusus dari masalah linear programming pada umumnya.
            Assignment problem adalah suatu masalah mengenai pengaturan pada individu (objek) untuk melaksanakan tugas (kegiatan), sehingga dengan demikian biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan penugasan tersebut dapat diminimalkan.
Masalah penugasan adalah sejumlah tugas kepada sejumlah penerima tugas dalam basis satu-satu, artinya seorang pekerja harus menjalankan satu pekerjaaan. Tujuan untuk memecahkan persoalan, penempatan sumber- sumber yang ada pada kegiatan-kegiatan yang dituju, sehingga kerugiannya agak minimal dan keuntungannya maksimal.

B.    METODE PENUGASAN JOHNSON
Masalah penjadwalan (scheduling) merupakan masalah utama dalam penugasan pekerjaan (job assignment) penjadwalan optimal menunjukan 32 adanya jumlah waktu terbuang atau menganggur (idle-time) yang minimal, dari tenaga kerja atau mesin yang digunakan untuk memproses atau pengerjaan terhadap berbagai pekerjaan tersebut. Salah satu metode penugasan (assignment method) yang dapat digunakan untuk menentukan penjadwalan penugasan pekerjaan adalah dengan aturan Jhonson
Aturan Johnson adalah metode penjadwalan sejumlah pekerjaan pada dua pusat kerja berturut-turut. Tujuan utama dari Aturan Johnson adalah untuk menemukan urutan yang optimal pekerjaan untuk mengurangi makespan (jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan). Hal ini juga mengurangi jumlah waktu antara dua pusat kerja. 
Aturan Johnson menurut chase et al. (2001 :593) memiliki tujuan untuk “minimize the flow time from the beginning of the first job until the finish of the last”. Dengan aturan Johnson diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk membantu dalam menentukan jumlah waktu optimal untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan.
C.   PROSEDUR PENYELESAIAN DENGAN ATURAN JOHNSON
            Dalam menentukan penjadwalan penugasan pekerjaan denganaturan johnson dibutuhkan langkah langkah penyelesaian sebagai berikut :
1.     Catat semua pekerjaan dan masing-masing waktu pemrosesan pada tiap mesin. Dalam hal orang atau tenaga kerja yang mengerjakannya, berarti menentukan waktu pekerjaan setiap pekerjaan (job) atau order pada setiap tenaga kerja yang tersedia untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.

2.     Carilah waktu pemrosesan yang terpendek/tercepat dari seluruh pekerjaan/order yang akan dikerjakan sampai waktu pengerjaan paling lama.

3.     Jika pekerjaan dengan waktu tercepat tersebut berada pada mesin atau tenaga kerja pertama ,tentukan pekerjaan pertama pada mesin atau tenaga kerja pertama. Kalau itu pada Mesin 1, tugaskan pekerjaan itu sebagai tugas pertama pada Mesin 1. Kalau itu pada Mesin 2, tugaskan pekerjaan tsb. sebagai pekerjaan terakhir pada Mesin 2. Kalau ada dua pekerjaan mempunyai waktu pemrosesan yang sama pada mesin yang sama (asalkan waktu ini lebih pendek daripada waktu pada mesin lain) urutan penugasan untuk dua pekerjaan tersebut bisa dipilih sembarang.

4.     Ulangi langkah 2 dan 3 untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum mendapat penugasan, sampai semua pekerjaan mendapat penugasan.
            Sebagai contoh, enam pekerjaan akan diproses pada dua mesin. Waktu-waktu pemrosesan dalam hari adalah sebagai berikut :
Pekerjaan
A
B
C
D
E
F
Mesin 1 (jam)
8
6
5
7
3
9
Mesin 2 (jam)
4
7
5
4
6
8
            Berdasarkan aturan Johnson, langkah kedua : pekerjaan E mempunyai waktu pemrosesan terpendek pada Mesin 1 maka pekerjaan E ditempatkan sebagai penugasan pertama.
            Pekerjaan terpendek berikutnya dengan waktu yang sama adalah A dan D pada Mesin 2 maka bisa kita tempatkan pekerjaan D sebagai penugasan terakhir, sedangkan pekerjaan A sebagai penugasan kedua dari terakhir. Posisi penugasan menjadi :
                        Urutan             :       1        2        3        4        5        6
                        Pekerjaan         :       E        --       --       --       D        A
           
Langkah keempat Aturan Johson : Pekerjaan dengan waktu pemrosesan terpendek berikutnya adalah pekerjaan C pada Mesin 1 dan pada Mesin 2, maka pekerjaan ini bisa kita tempatkan sebagai penugasan kedua. Pekerjaan dengan waktu terpendek berikutnya adalah pekerjaan B pada Mesin 1 maka pekerjaan ini ditempatkan sebagai penugasan ketiga. Terakhir, pekerjaan F ditempatkan sebagai penugasan ke empat.

Posisi penugasannya menjadi sebagai berikut :

                                    Urutan :       1        2        3        4        5        6
                                    Pekerjaan :   E        C        B        F        D        A

Berdasarkan aturan Johnson, penugasannya, dalam urutan, adalah :
            Jadwal ini diperlihatkan pada table berikut:
                0    3          8                  14                       23                 30                     38
Mesin 1
E
C
B
F
D
A
Mesin 2

E

C

B

F
D
A

                0         6            11                     18                      26      30       34
Total waktu kosong untuk pusat kerja 2 sebesar 21 jam. Waktu kosong itu terjadi karena fasilitas di pusat 2 sudah kosong atau siap, tetapi belum dapat digunakan untuk memproses pekerjaan berikutnya karena pekerjaan yang berangkutan masih dikerjakan di pusat 1. Waktu kosong 21 jam itu merupakan waktu kosong minimal yang mungkin dari berbagai alternatif urutan pekerjaan yang lain.








BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.     Tujuan utama dari Aturan Johnson adalah untuk menemukan urutan yang optimal pekerjaan untuk mengurangi makespan (jumlah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan). Hal ini juga mengurangi jumlah waktu idle antara dua pusat kerja. 
2.     Catat semua pekerjaan dan masing-masing waktu pemrosesan pada tiap mesin
Carilah waktu pemrosesan yang terpendek/tercepat
Jika pekerjaan dengan waktu tercepat tersebut berada pada mesin atau tenaga kerja pertama ,tentukan pekerjaan pertama pada mesin atau tenaga kerja pertama
Ulangi langkah 2 dan 3 untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum mendapat penugasan, sampai semua pekerjaan mendapat penugasan.

B.    SARAN
Sebaiknya pembaca tak hanya mempelajari metode penugasan Jhonson hanya dari makalah ini saja, namun dapat mencari referensi lain seperti berbagai macam buku riset operasional, dari internet, jurnal, dll terkait dengan metode penugasan Jhonson agar pengetahuan terkait ini semakin lebih kompleks.





DAFTAR PUSTAKA

            Wardhani Arie. 2012. Analisis Metode Penjadwalan Produksi Dengan Menggunakan Metode Johnson Pada PT. X Surabaya. Malang. Jurnal Proton. Volume 4, Nomor 1, Halaman 49-52.
Sonata, Fifin. 2014. Sistem Penjadwalan Mesin Produksi Menggunakan Algoritma Johnson dan Campbell. Medan. Jurnal Buana Informatika. Volume 6, Nomor 3, Juli 2015: 173-182.
            http://nadyalestari.blogspot.com/2013/07/aturan-johnson-johnsons-rule.html di akses pada Selasa, 15 Oktober 2019 pukul 15.39 WITA.
            http://nizomtrs.blogspot.com/2013/11/metode-penugasan.html di akses pada Selasa, 15 Oktober 2019 pukul 15.37 WITA.
            https://media.neliti.com/media/publications/94972-ID-sistem-penjadwalan-mesin-produksi-menggu.pdf di akses pada Ahad,17 November 2019 pukul 18.39 WITA.
http://repository.unpas.ac.id/15813/3/BAB%20II%20.pdf di akses pada Ahad,17 November 2019 pukul 18.39 WITA.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Segmentasi, Targeting, Positioning (STP)

Makalah Teori Biaya Produksi

Makalah Komunikasi Bisnis