Makalah Akhlak kepada Allah
BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Kedudukan akhlak dalam kehidupan
manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan
bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana
akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir batinnya, apabila
rusak, maka rusaklah lahir batinnya.
Akhlak merujuk kepada amalan, dan
tingkah laku tulus yang tidak dibuat-buat yang menjadi kebiasaan. Manakala
menurut istilah Islam, akhlak ialah sikap keperibadian manusia terhadap Allah,
manusia, diri sendiri dan makhluk lain, sesuai dengan suruhan dan larangan
serta petunjuk Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Ini bererti akhlak merujuk
kepada seluruh perlakuan manusia sama ada berbentuk lahiriah mahupun batiniah
yang merangkumi aspek amal ibadat, percakapan, perbuatan, pergaulan,
komunikasi, kasih sayang dan sebagainya.
Dalam makalah
ini yang di bahas adalah akhlak seorang muslim kepada Allah SWT. Yaitu tentang
bagaimana seharusnya perilaku seorang muslim tehadap Allah SWT. Sehingga
nantinya seorang muslim akan menjadi seorang yang berakhlak mulia khususnya
akhlak Kepada Allah SWT.
Dan adapun
akhlak kepada Allah yaitu menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya. Jadi seorang muslim itu hendaknya taat terhadap apa yang
diperintahkan oleh Tuhannya. Sehingga akhlak orang muslim kepada Allah yaitu
beriman dan taqwa kepada Allah SWT.
2.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian
Akhlak kepada Allah?
2. Mengapa seorang muslim harus
berakhlak kepada Allah?
3.
Bagaimana seharusnya Akhlak seorang
muslim kepada Allah?
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN AKHLAK KEPADA ALLAH
Akhlak menurut bahasa yaitu berasal
dari bahasa arab (اخلاق) jamak dari kata خلق yang berarti tingkah laku,
perangai atau tabiat.
Sedangkan menurut istilah; akhlak
adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan
tanpa dipikir dan direnung lagi. Dengan demikian akhlak pada hakikatnya adalah
sikap yang melekat pada diri mausia, sehingga manusia dapat melakuakannnya
tanpa berfikir (spontan).
Di samping itu akhlak juga dikenal
dengan istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa Latin mores yang
berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima
umum atau masyarakat. Karena itu adat istiadat masyarakat menjadi standar dalam
menentukan baik dan buruknya.
Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada
Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.
Sehingga akhlak kepada Allah dapat
diartikan Segala sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan
berfikir lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia (sebagai
hamba) kepada Allah SWT. (sebagai Kholiq).
2. ALASAN MENGAPA SEORANG MUSLIM HARUS
BERAKHLAK KEPADA ALLAH
Seorang muslim yang baik itu memang
diharuskan berakhlak yang baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia
itu diciptakan atas kehendak-Nya, sehingga alangkah baiknya kita bersikap
santun (berakhlak) kepada sang Kholliq sebagai rasa syukrur kita.
[1]Menurut Kahar Mashyur ,
Sekurang-kurangnya ada empat alasan mengapa manusia perlu beakhlak kepada
Allah. Yaitu:
Ø Pertama, karena Allah-lah yang
mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari air yang ditumpahkan
keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini sebagai mana di firmankan
oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7. sebagai berikut :
yang artinya : (5) "Maka hendaklah manusia
memperhatikan dari apakah dia diciptakan?, (6). Dia tercipta dari air yang
terpancar, (7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada.
(at-Tariq:5-7)
Ø Kedua, karena Allah-lah yang telah
memberikan perlengkapan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal
pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan sempurna
kepada manusia.
Ø Ketiga, karena Allah-lah yang telah
menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,
binatang ternak dan lainnya.
Ø Keempat, Allah-lah yang telah
memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan lautan.
3. AKHLAK SEORANG MUSLIM KEPADA ALLAH
Kita sebagai
umat islam memang selayaknya harus berakhlak baik kepada Allah karena Allah lah
yang telah menyempurnakan kita sebagai manusia yang sempurna. Untuk itu akhlak
kepada Allah itu harus yang baik-baik jangan akhlak yang buruk. Seperti kalau
kita sedang diberi nikmat, kita harus bersyukur kepada Allah.
Menurut pendapat Quraish Shihab
bahwa titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa
tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung
sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya.
Seorang yang berakhlak luhur adalah
seorang yang mampu berakhlak baik terhadap Allahta’ala dan
sesamanya. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
حُسْن الْخُلُق قِسْمَانِ أَحَدهمَا
مَعَ اللَّه عَزَّ وَجَلَّ ، وَهُوَ أَنْ يَعْلَم أَنَّ كُلّ مَا يَكُون مِنْك
يُوجِب عُذْرًا ، وَكُلّ مَا يَأْتِي مِنْ اللَّه يُوجِب شُكْرًا ، فَلَا تَزَال
شَاكِرًا لَهُ مُعْتَذِرًا إِلَيْهِ سَائِرًا إِلَيْهِ بَيْن مُطَالَعَة وَشُهُود
عَيْب نَفْسك وَأَعْمَالك .
وَالْقِسْم
الثَّانِي : حُسْن الْخُلُق مَعَ النَّاس .وَجَمَاعَة
أَمْرَانِ : بَذْل الْمَعْرُوف قَوْلًا وَفِعْلًا ، وَكَفّ الْأَذَى
قَوْلًا وَفِعْلًا
Keluhuran akhlak itu terbagi dua.
Yang Pertama, akhlak yang baik kepada Allah, yaitu meyakini bahwa segala amalan
yang anda kerjakan mesti (mengandung kekurangan/ketidaksempurnaan) sehingga
membutuhkan udzur (dari-Nya) dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya harus
disyukuri. Dengan demikian, anda senantiasa bersyukur kepada-Nya dan meminta
maaf kepada-Nya serta berjalan kepada-Nya sembari memperhatikan dan mengakui
kekurangan diri dan amalan anda. Kedua, akhlak yang baik terhadap sesama.
kuncinya terdapat dalam dua perkara, yaitu berbuat baik dan tidak mengganggu
sesama dalam bentuk perkataan dan perbuatan.[2]
Adapun contoh Akhlak kepada Allah itu antara lain:
1. Taqwa kepada Allah SWT.
Definisi taqwa adalah memelihara diri dari siksaan Allah
dengan mengikuti segala Perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
2. Cinta kepada Allah SWT.
Definisi cinta yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan
dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut hatinya kepada apa yang
dicintainya dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang.[3]
3. Ikhlas
Definisinya yaitu semata-mata mengharap ridlo Allah. Jadi
segala apa yang kita lakukan itu semata-mata hanya mengharap ridho Allah SWT.
4. Khauf dan raja’
Khauf yaitu kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak
disukaiyang akan menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu yang
disukainya.[4]
Raja’ yaitu memautkan hati pada sesuatu yang disukai.
5. Bersyukrur terhadap nikmat yang
diberikan Allah
Syukur yaitu memuji sang pemberi nikmat atas kebaikan yang
telah dilakukannya. Syukurny seorang h amba berkisar atas tiga hal, yang jika
ketigany tidak berkumpul maka tidaklah dinamakann syukur. Tiga hal itu yaitu
mengakui nikmat dalam batin, membicaraknnya secara lahir, dan menjadikannya
sebagai sarana taat kepada Allah.
6. Muraqobah
Dalam hal ini, Muraqabah diartikan bahwa kita itu selalu
berada dalam pengawasan Allah SWT.[5]
7. Taubat
Taubat berarti kembali, yaitu kembali dari sesuatu yang
buruk ke sesuatu yang baik.
8. Berbaik sangka kepada Allah SWT.
Maksudnya kita sebagai umat yang
diciptakan oleh Allah, hendaknya khusnudzon, jangan suudzon, karena apa
yangakan diberikan oleh Allah itu pasti bak bagi kita.
9. Bertawakal kepada Allah SWT.
Bertawakal yaitu kita berserah diri
kepada Allah. Setelah kita memohon kepada Allah hendaknya kita berrusaha, bukan
hanya diam diri untuk memenuhi do’a kita. Itu yang dimaksud dengan tawakal
10. Senantiasa mengingat Allah SWT.
Salah satu akhlak yang baik kepada
Allah yaitu kita selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun, baik dalam
keadaan susah maupun senang.
11. Memikirkan keindahan ciptaan Allah
SWT.
Yaitu kita dianjurkan untuk melakukan
Tadzabur Alam, memikirkan tentang bagaimana kita diciptakan, dan lain-lain yang
berkaitan dengan ciptaan Allah yang lain, supaya kita dapat merasakan keagungan
Allah SWT. Sehingga kita dapat berakhlak yang baik kepada Allah.
12. Melaksanakan apa-apa yang
diperintahkan Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang baik hendaknya
kita melakukan Amar ma’ruf,
13. Menjauhi apa yang dilarang Allah SWT.
Sebagai hamba Allah yang baik hendaknya
kita Nahi Munkar.
BAB III
PENUTUP
Seorang muslim
itu harus berahlak baik kepada Allah SWT. Karena kita sebagai manusia yang di
ciptakan oleh Allah dan untuk menyembah kepada Allah, sesuai dengan firman
Allah SWT yang artinya dan tidaklah Kami (Allah) ciptakan jin dan manusia
kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Dari
uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia
seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata dengan penuh
keikhlasan dan bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang dilakukan ditujukan
untuk memperoleh keridhaan-Nya.
Dalam
melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh Allah, terutama
melaksanakan ibadah-ibadah pokok, seperti shalat, zakat, puasa, haji, haruslah
menjaga kebersihan badan dan pakaian, lahir dan batin dengan penuh
keikhlasan. Tentu
yang tersebut bersumber kepada al-Qur'an yang harus dipelajari dan dipelihara
kemurnianya dan pelestarianya oleh umat Islam
Adapun akhlak
kepada Allah itu antara lain:
1. Taqwa kepada Allah SWT.
2. Cinta kepada Allah SWT.
3. Ikhlas kepada
Allah SWT.
4. Khauf dan raja’ terhadap
Allah SWT.
5. Bersyukrur terhadap nikmat yang
diberikan Allah SWT.
6. Muraqobah
7. Taubat kepada
Allah SWT.
8. Berbaik sangka kepada Allah SWT.
9. Bertawakal kepada Allah SWT.
10. Senantiasa mengingat Allah SWT.
11. Memikirkan keindahan ciptaan Allah
SWT.
12. Melaksanakan apa-apa yang
diperintahkan Allah SWT.
13. Menjauhi apa yang dilarang Allah
SWT.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kahar mashyur, membina moral dan akhlak
[2] Tahdzibus Sunan sebagaimana tertera dalam catatan kaki ‘Aunul Ma’bud 13/91kikoryu05.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar